Pages

FANA

Senja telah berabuh dipangkuan malam, ditengah sunyi yang mencekam. Dibawah naungan langit malam yang semakin gelap, lampau jalan yang tampak begitu kuning juga nampak begitu gemerlap. Menambah isak tangis yang semaking tenggelam di bawah rongga pipi yang begitu indah. Dua mata yang yang memperhatikanku, kini berpaling menjadi semu.

Bagimu ini hanya sebuah olahraga?, ketika kau lelah kau bisa langsung berhenti dan mencari tempat hentian yang lain, mencari jiwa yang dapat kau pasangkan dengan milikmu, cepat saja kau tinggalkan, dengan semua kenagan. Terlalu berharap mungkin, semua rasa hanyalah fana, hanya dapat terlihat tanpa ada perasaan. Bila kau menginginkan mudah saja kau dapat, dengan semua hati yang kau pikat.

Dariku untukmu, semua rindu hanya fana

Mudah saja kau berkata, tak semalu kau mengungkapkannya. Mudah saja kau beralih perhatian, tanpa memikirkan perasaan, mudah saja kau menaruh janji, tanpa memikir untuk siapa hati, mudah saja kau mengucap kata, tanpa berpikir bagaimana rasa bertepuk sebelah tangan. Semua yang kau berikan hanyalah fana, tak ada wujud, apalagi rasa. Hanya bualan cinta belaka, tanpa berpikir untuk siapa cinta.
Tak ada yang lebih indah dari kedua matamu , mata yang selalu bertatap tanpa sapa. Bertegur harap pada satu sisi, tak mengjiraukan ku sudah tersisih. Masih saja kau umbar janji meski kau sudah jauh dari sisi.

Dariku untukmu,

Semoga kau lekas berganti, sebab kepergianmu yang lekas kau lalui, akan menyimpan rindu paling dalam. Semoga lekas berganti, sebab jatuh cinta kepadamu adalah suatu keihklasan tersembunyi. Semoga kau lekas berganti, tak ada lagi senyum, tawa, apalagi tangis. Untuk pengganti, semoga kau bisa membuat dia bahagia, dengan semua duka yang dia tinggalkan untukku,
Trimakasihku untukmu, telah menemani diriku walaupun secepat senja datang menjemput sunyi.

Unknown

The Kampret Blogger's Writer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar